Label

Sabtu, 22 Agustus 2015

Diare


Diare merupakan penyakit yang tidak asing dijumpai dan tidak mengenal usia. Anak-anak maupun orang dewasa bisa terjangkit diare. Kasus diare paling besar diakibatkan oleh makanan atau adanya patogen dalam makanan.
Disentri dan kolera merupakan diare yang lebih parah.

Penyebab
Beberapa makanan yang dapat menimbulkan diare diantaranya : makanan pedas, susu, makanan dengan kadar vit. C tinggi, kopi, dan makanan yang tidak higienis. Infeksi Entamoeba coli menyebabkan feses mengandung lendir dan berbusa. Selain itu, pada kasus diare yang lebih parah, yang diakibatkan oleh infeksi Vibrio cholerae sering disertai muntah, kram perut, dan dehidrasi. Penyakit diare ini sering dikenal dengan nama kolera atau muntaber. Beberapa kasus muntaber berujung pada kematian.

Gejala
Diare disebabkan karena usus tidak berperan dengan baik. Ketidaknormalan kerja usus diantaranya adalah adanya gangguan pada proses absorpsi atau penyerapan air di usus besar dan cepatnya gerak peristaltik usus. Sehingga, dengan ketidaknormalan kerja usus tersebut, feses atau kotoran menjadi encer. Pada kasus tertentu, feses nampak berlendir apabila terinfeksi Entamoeba coli.
·         Diare infeksi mikroba
Mikroba dapat mengeluarkan cairan toksin dan melukai permukaan usus. Untuk mengurangi dan membuang mikroba dan toksinnya, maka usus merespon dengan pergerakan yang cepat dan mengurangi penyerapan air.
·         Diare Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air. Sehingga, apabila asupan vit.C berlebihan, maka akan dilarutkan dalam air. Akibatnya usus besar sedikit menyerap air, karena air digunakan untuk melarutkan vit.C. Hal ini menyebabkan kandungan air diusus besar lebih banyak, dan kemudian akan dibuang.
·         Diare Makanan Pedas
Pedas merupakan kondisi panas akibat senyawa capsaicin (dalam cabai) yang dirasakan oleh sistem pencernaan, terutama mulut. Kadar capsaicin tertentu meningkatkan suhu di usus, untuk mempertahankan suhunya, usus besar sedikit menyerap air. Hal ini menyebabkan kandungan air diusus besar lebih banyak, dan kemudian akan dibuang.
Mengapa umumnya wanita lebih suka pedas, karena wanita memiliki kelebihan daya tahan terhadap capsaisin.
·         Diare Susu
Susu mengandung gula yang disebut laktosa. Pada keadaan normal, tubuh dapat memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase. Ketersediaan laktase yang sedikit, menyebabkan laktosa tidak dicerna dengan maksimal dan laktosa akan difermentasi oleh bakteri. Proses fermentasi inilah yang dapat menimbulkan gas yang menyebabkan kembung. Sedangkan laktosa yang tidak dicerna akan tetap berada dalam saluran cerna dan tidak terjadi penyerapan air dari feses sehingga penderita akan mengalami diare. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi enzim laktase guna mencerna laktosa disebut dengan intoleransi laktosa.
·         Diare Kopi
Caffein merupakan salah satu zat yang merangsang tubuh mengeluarkan cairan. Pada kasus sering buang air kecil, salah satu penyebabnya adalah setelah minum kopi. Dalam beberapa kasus, proses pembuangan cairan tubuh tidak hanya dari ginjal, melainkan dari juga usus.

Antisipasi
Antisipasi paling efektif adalah mencegah penyebab diare dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghindari penyebabnya. Namun, apabila kita terkena diare, beberapa hal dapat kita lakukan diantaranya :
1.      Banyak minum air putih (rehidrasi)
Pada saat diare, penderita akan kehilangan cairan yang dibuang bersama feses. Banyak minum air putih sangat membantu tubuh terhindar dari kekurangan cairan (dehidrasi).
2.      Oralit
Pada bebrapa pandangan orang awam, oralit dianggap sebagai obat diare. Padahal oralit merupakan elektrolit yang mengandung campuran garam seperti natrium clorida (NaCL), kalium klorida (KCL) dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat. Sehingga, fungsi oralit adalah membantu tubuh mengatasi kekurangan ion yang terbuang saat diare. Oralit mudah didapatkan, namun kita juga dapat membuat oralit sendiri dengan melarutkan garam dan gula.
3.      Istirahat
Penderita diare sangat dianjurkan istirahat yang cukup. Dengan istirahat, sistem percernaan dapat memulihkan diri dan dapat menolong menyembuhkan diare.
4.      Berobat
Penyakit harus diobati, tapi bukan berarti harus pergi ke dokter atau beli dari apotik, sehingga harus memakan biaya. Tuhan Pencipta sudah menyediakannya di lingkungan sekitar kita, yaitu :
  • Jambu batu (Psidium guajava)
Kandungan daging buah dan daun jambu biji dapat mengembalikan kerja usus dengan cara membantu penyerapan air di usus, sehingga feses akan menjadi padat.
  • Kunyit (Curcuma longa)
Diare memungkinkan terjadinya peradangan pada usus sebagai jalan awal adanya infeksi mikroba. Untuk mencegah dan mengobatinya, penderita dapat mengonsumsi kunyit. Kurkuminoid, senyawa yang terkandung pada kunyit, berfungsi sebagai antibiotik dan mengobati peradangan, disamping khasiat yang lainnya.
Resep yang biasa digunakan oleh nenek moyang kita dan terbukti ampuh dalam mengatasi diare diantaranya :
·         Dengan menyeduh pucuk daun jambu dengan air panas atau direbus, kemudian minum ketika hangat atau dingan.
·         Dengan menghaluskan kunyit (digerus, diparut, atau dijus), dapat langsung diminum, atau dididihkan dahulu.
·         Mencampurkan kedua bahan tersebut dengan cara menghaluskan pucuk daun jambu dan kunyit (digerus, diparut, atau dijus), tambahkan air (tergantung jumlah daun jambu dan kunyit). Agar lebih ampuh dianjurkan diminum dengan ampasnya. Apabila kurang menyukai dapat di saring. Untuk mengurangi rasa tidak enak, dapat ditambah madu atau gula merah yang juga dapat menambah energi.

Sumber :
Buku Pengobatan Herbal
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare

0 komentar:

Posting Komentar