Diare merupakan penyakit yang tidak asing dijumpai dan tidak
mengenal usia. Anak-anak maupun orang dewasa bisa terjangkit diare. Kasus diare
paling besar diakibatkan oleh makanan atau adanya patogen dalam makanan.
Disentri dan kolera merupakan diare yang lebih parah.
Penyebab
Beberapa makanan yang dapat menimbulkan diare diantaranya :
makanan pedas, susu, makanan dengan kadar vit. C tinggi, kopi, dan makanan yang
tidak higienis. Infeksi Entamoeba coli menyebabkan feses mengandung
lendir dan berbusa. Selain itu, pada kasus diare yang lebih parah, yang diakibatkan
oleh infeksi Vibrio cholerae sering disertai muntah, kram perut, dan
dehidrasi. Penyakit diare ini sering dikenal dengan nama kolera atau muntaber.
Beberapa kasus muntaber berujung pada kematian.
Gejala
Diare disebabkan karena usus tidak berperan dengan baik.
Ketidaknormalan kerja usus diantaranya adalah adanya gangguan pada proses
absorpsi atau penyerapan air di usus besar dan cepatnya gerak peristaltik usus.
Sehingga, dengan ketidaknormalan kerja usus tersebut, feses atau kotoran
menjadi encer. Pada kasus tertentu, feses nampak berlendir apabila terinfeksi Entamoeba
coli.
·
Diare infeksi mikroba
Mikroba dapat mengeluarkan cairan toksin dan melukai permukaan usus.
Untuk mengurangi dan membuang mikroba dan toksinnya, maka usus merespon dengan
pergerakan yang cepat dan mengurangi penyerapan air.
·
Diare Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air. Sehingga, apabila
asupan vit.C berlebihan, maka akan dilarutkan dalam air. Akibatnya usus besar
sedikit menyerap air, karena air digunakan untuk melarutkan vit.C. Hal ini
menyebabkan kandungan air diusus besar lebih banyak, dan kemudian akan dibuang.
·
Diare Makanan Pedas
Pedas merupakan kondisi panas akibat senyawa capsaicin (dalam cabai)
yang dirasakan oleh sistem pencernaan, terutama mulut. Kadar capsaicin tertentu
meningkatkan suhu di usus, untuk mempertahankan suhunya, usus besar sedikit
menyerap air. Hal ini menyebabkan kandungan air diusus besar lebih banyak, dan
kemudian akan dibuang.
Mengapa umumnya wanita lebih suka pedas, karena wanita memiliki kelebihan
daya tahan terhadap capsaisin.
·
Diare Susu
Susu mengandung gula yang disebut laktosa. Pada keadaan normal, tubuh
dapat memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim
laktase. Ketersediaan laktase yang sedikit, menyebabkan laktosa tidak dicerna
dengan maksimal dan laktosa akan difermentasi oleh bakteri. Proses fermentasi inilah
yang dapat menimbulkan gas yang menyebabkan kembung. Sedangkan laktosa yang tidak
dicerna akan tetap berada dalam saluran cerna dan tidak terjadi penyerapan air
dari feses sehingga penderita akan mengalami diare. Ketidakmampuan tubuh dalam
memproduksi enzim laktase guna mencerna laktosa disebut dengan intoleransi
laktosa.
·
Diare Kopi
Caffein merupakan salah satu zat
yang merangsang tubuh mengeluarkan cairan. Pada kasus sering buang air kecil,
salah satu penyebabnya adalah setelah minum kopi. Dalam beberapa kasus, proses
pembuangan cairan tubuh tidak hanya dari ginjal, melainkan dari juga usus.
Antisipasi
Antisipasi paling efektif adalah mencegah penyebab diare
dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghindari
penyebabnya. Namun, apabila kita terkena diare, beberapa hal dapat kita lakukan
diantaranya :
1.
Banyak minum air
putih (rehidrasi)
Pada saat diare, penderita akan
kehilangan cairan yang dibuang bersama feses. Banyak minum air putih sangat
membantu tubuh terhindar dari kekurangan cairan (dehidrasi).
2.
Oralit
Pada bebrapa pandangan orang
awam, oralit dianggap sebagai obat diare. Padahal oralit merupakan elektrolit yang
mengandung campuran garam seperti natrium clorida (NaCL), kalium klorida (KCL)
dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat. Sehingga, fungsi oralit
adalah membantu tubuh mengatasi kekurangan ion yang terbuang saat diare. Oralit
mudah didapatkan, namun kita juga dapat membuat oralit sendiri dengan
melarutkan garam dan gula.
3.
Istirahat
Penderita diare sangat dianjurkan
istirahat yang cukup. Dengan istirahat, sistem percernaan dapat memulihkan diri
dan dapat menolong menyembuhkan diare.
4.
Berobat
Penyakit harus diobati, tapi
bukan berarti harus pergi ke dokter atau beli dari apotik, sehingga harus
memakan biaya. Tuhan Pencipta sudah menyediakannya di lingkungan sekitar kita,
yaitu :
- Jambu batu (Psidium guajava)
Kandungan daging buah dan daun jambu biji
dapat mengembalikan kerja usus dengan cara membantu penyerapan air di usus,
sehingga feses akan menjadi padat.
- Kunyit (Curcuma longa)
Diare memungkinkan terjadinya
peradangan pada usus sebagai jalan awal adanya infeksi mikroba. Untuk mencegah
dan mengobatinya, penderita dapat mengonsumsi kunyit. Kurkuminoid, senyawa yang
terkandung pada kunyit, berfungsi sebagai antibiotik dan mengobati peradangan,
disamping khasiat yang lainnya.
Resep yang biasa digunakan oleh
nenek moyang kita dan terbukti ampuh dalam mengatasi diare diantaranya :
·
Dengan menyeduh pucuk daun
jambu dengan air panas atau direbus, kemudian minum ketika hangat atau dingan.
·
Dengan menghaluskan kunyit
(digerus, diparut, atau dijus), dapat langsung diminum, atau dididihkan dahulu.
·
Mencampurkan kedua bahan
tersebut dengan cara menghaluskan pucuk daun jambu dan kunyit (digerus,
diparut, atau dijus), tambahkan air (tergantung jumlah daun jambu dan kunyit).
Agar lebih ampuh dianjurkan diminum dengan ampasnya. Apabila kurang menyukai
dapat di saring. Untuk mengurangi rasa tidak enak, dapat ditambah madu atau
gula merah yang juga dapat menambah energi.
Sumber :
Buku Pengobatan Herbal
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare
0 komentar:
Posting Komentar