Label

Senin, 31 Agustus 2015

Cakar Ayam


Tanaman Cakar Ayam memiliki nama latin Selaginella doederleinii Hieron dan termasuk dalam famili Selaginellaceae dari kelompok paku-pakuan (Pteridophyta).

Ciri
-          Batang tegak, tinggi 15 – 35 cm, keluar akar pada percabangan.
-          Daunnya kecil-kecil (mirip daun cemara), panjang 4 – 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.
-          Tanaman ini biasanya tumbuh di tepi-tepi jurang, pinggir parit/sungai, atau di tempat lembab dan sejuk.

Klasifikasi biologi
Divisi              : Pteridophyta
Kelas               : Lycopodiinae
Bangsa            : Selaginellales
Suku                : Selaginellaceae
Marga              : Selaginella
Jenis                : Selaginella doederleinii Hieron.
Nama lokal      : rumput solo, cemara kipas gunung, Shi shang be (China).

Indikasi :
-          Terutama untuk gangguan saluran pernafasan seperti : Influenza, batuk, kanker paru-paru, radang paru-paru (Pneumonia), tonsilitis (pembengkakan amandel), kanker nasopharinx, dan bronchitis.
-          Beberapa sumber menyebutkan bahwa tumbuhan cakar ayam juga berkhasiat untuk : koreng, hepatitis, infeksi saluran kencing, fraktura (patah tulang, rheumatik

Aplikasi :
-          Diminum : tumbuhan cakar ayam direbus sampai mendidih, kemudian diminum.
-          Untuk pemakaian luar : lumatkan tumbuhan cakar ayam kemudian tempelkan ke tempat yang sakit, daerah tulang patah.
Catatan : selama penulis mengonsumsi, tidak ada takaran khusus untuk dosis. Hanya saja penulis menggunakan takaran 5 tangkai cakar ayam untuk satu gelas.

Testimoni
1.      Untuk mengobati penyakit paru-paru, biasanya dokter menganjurkan berobat selama 6 bulan tanpa terlewat seharipun, yang mengakibatkan harus diulang dari awal. Apabila hal ini dilakukan, waktu, biaya, serta aktivitas akan terganggu.
Penulis sendiri pernah mengalami gangguan paru-paru yang diperkirakan disebabkan oleh seringnya menghisap sisha (rokok arab). Dengan pertimbangan di atas, lebih baik menggunakan tanaman cakar ayam. Di samping mudah di dapatkan dan mudah pengolahan, juga tidak memakan biaya. Alhamdulillah, dengan minum air rebusan cakar ayam setiap hari, rasa sakit di paru-paru berkurang dan menghilang.
2.      Penulis menyarankan kepada tetangga penulis untuk mengonsumsi tumbuhan cakar ayam ketika terserang flu dan batuk, bronchitis, atau penyakit paru-paru yang lain, dan hasilnya penyakit tersebut cepat sembuh, bahkan aman untuk anak-anak di bawah satu tahun.

0 komentar:

Posting Komentar