Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan
tumbuhan berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asalnya diduga
dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam,
ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan di Jawa. Nama daerah
untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat);
sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan
(Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien (Cina).
Sambiloto terkenal dengan rasa pahitnya. Hal ini dikarenakan
adanya senyawa Andrografolid yang merupakan komponen bioaktif utama dari
tanaman sambiloto.
Manfaat
Kandungan senyawa kalium dalam sambiloto memberikan khasiat
menurunkan tekanan darah. Tetapi yang paling mengagumkan adalah kandungan Andrografolid-nya
yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian telah
menunjukkan bahwa Andrographlide dapat mengikat spektrum target protein dengan
modifikasi kovalen dalam sel kanker, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel
kanker. Andrographolides juga dapat menyebabkan apoptosis (penghancuran) sel
kanker, disertai dengan merangsang produksi limfosit-T.
Selain itu andrografolid dapat mencegah peradangan,
memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat
sakit perut, influenza, dan menetralisir bisa ular.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan
daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan
penurunan kadar gula darah. Selain itu, andrographolid menghambat disregulasi
HIV-diinduksi dari siklus sel dan meningkatkan kadar limfosit CD4+ pada pasien
HIV-1.
Efeksamping
Beberapa sumber menyebutkan bahwa sakit kepala, kelelahan,
hipersensitivitas, nyeri pada kelenjar getah bening, diare, nyeri pinggang, dan
mual atau muntah dapat muncul apabila kita mengonsumsi sambiloto. Namun
berdasarkan pengalaman rekan penulis yang sering mengkonsumsi sambiloto, mereka
belum pernah merasakan efeksamping seperti yang disebutkan, termasuk penulis
sendiri.
Sumber lain menyebutkan bahwa wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi
sambiloto, karena dapat menggugurkan kehamilan.
Aplikasi
Seluruh bagian tanaman sambiloto (akar, batang, dan daun) dapat
dimanfaatkan, baik segar maupun kering. Untuk mengobati luka, biasanya orang
menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk
sambiloto. Untuk pengobatan penyakit dalam, kita dapat mengonsumsinya. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan diantaranya:
- Dengan merebus tanaman
sambiloto segar atau yang sudah kering (dijadikan teh). Namun, sambiloto yang dikeringkan
rasanya lebih pahit dari yang segar.
- Dengan menyeduh beberapa helai
daun sambiloto. Cara ini dapat mengurangi tingkat kepahitan.
- Sambiloto yang sudah
dikeringkan dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam kapsul. Mungkin inilah cara
paling efektif untuk tidak merasakan pahitnya sambiloto.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar