Label

Jumat, 04 September 2015

Sambiloto

Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tumbuhan berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan di Jawa. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien (Cina).
Sambiloto terkenal dengan rasa pahitnya. Hal ini dikarenakan adanya senyawa Andrografolid yang merupakan komponen bioaktif utama dari tanaman sambiloto.

Manfaat
Kandungan senyawa kalium dalam sambiloto memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Tetapi yang paling mengagumkan adalah kandungan Andrografolid-nya yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa Andrographlide dapat mengikat spektrum target protein dengan modifikasi kovalen dalam sel kanker, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Andrographolides juga dapat menyebabkan apoptosis (penghancuran) sel kanker, disertai dengan merangsang produksi limfosit-T.
Selain itu andrografolid dapat mencegah peradangan, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, influenza, dan menetralisir bisa ular.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah. Selain itu, andrographolid menghambat disregulasi HIV-diinduksi dari siklus sel dan meningkatkan kadar limfosit CD4+ pada pasien HIV-1.

Efeksamping
Beberapa sumber menyebutkan bahwa sakit kepala, kelelahan, hipersensitivitas, nyeri pada kelenjar getah bening, diare, nyeri pinggang, dan mual atau muntah dapat muncul apabila kita mengonsumsi sambiloto. Namun berdasarkan pengalaman rekan penulis yang sering mengkonsumsi sambiloto, mereka belum pernah merasakan efeksamping seperti yang disebutkan, termasuk penulis sendiri.
Sumber lain menyebutkan bahwa wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi sambiloto, karena dapat menggugurkan kehamilan.

Aplikasi
Seluruh bagian tanaman sambiloto (akar, batang, dan daun) dapat dimanfaatkan, baik segar maupun kering. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Untuk pengobatan penyakit dalam, kita dapat mengonsumsinya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan diantaranya:
-        Dengan merebus tanaman sambiloto segar atau yang sudah kering (dijadikan teh). Namun, sambiloto yang dikeringkan rasanya lebih pahit dari yang segar.
-         Dengan menyeduh beberapa helai daun sambiloto. Cara ini dapat mengurangi tingkat kepahitan.
-        Sambiloto yang sudah dikeringkan dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam kapsul. Mungkin inilah cara paling efektif untuk tidak merasakan pahitnya sambiloto.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar