Label

Minggu, 22 November 2015

Ingus

Indera penciuman manusia atau hidung tersusun atas sel-sel olfaktori yang berperan dalam menangkap bau. Jaringan epitel di bagian rongga hidung atau sinus merupakan jaringan sekretoris yang menghasilkan lendir. Lendir ini berperan dalam melindungi saluran pernafasan dan menangkap partikel seperti bau kemudian melarutkannya.

Keberadaan lendir pada hidung merupakan mekanisme pertahanan terhadap benda asing yang terhirup. Produksi lendir memiliki manfaat yang sinergis dengan bulu hidung dalam menyaring udara yang masuk. Pada saat udara yang dihirup mengandung benda yang membahayakan seperti senyawa kimia, virus atau bakteri, maka tubuh akan merespon dan merintahkan jaringan hidung untuk mengeluarkannya dengan cara bersin atau dengan menghasilkan lebih banyak lendir dengan konsistensi dan warna yang berbeda.

Apabila senyawa kimia saja yang masuk ke hidung seperti debu atau serbuk tanaman, maka tubuh akan meresponnya dengan bersin dan peningkatan sekresi lendir secukupnya sampai kotoran tersebut hilang. Tetapi apabila yang masuk dari jenis organisme seperti virus atau bakteri, lendir yang dihasilkan akan lebih banyak.

Virus, seperti virus influenza, dan bakteri adalah mahluk hidup yang dapat berkembang dengan cepat. Apabila sistem imun dalam keadaan lemah, maka respon tubuh akan lambat, sementara perkembangan virus atau bakteri sangat cepat. Akibatnya, jaringan epitel hidung dan saluran pernafasan terinfeksi oleh organisme tersebut.

Penyebab Peningkatan Jumlah dan Perbedaan Warna pada Lendir

Pada awal infeksi, seperti halnya respon sistem imun yang lain, maka tubuh akan melepaskan zat histamin yang merangsang peningkatan produksi lendir bening sebagai akibat dari respon limfosit. Ini berlaku pada semua jenis penyebab infeksi.

Apabila terus berlanjut, ketika virus atau bakteri menginfeksi sel, maka sistem imun akan merespon dengan mengaktifkan sel-sel fagosit seperti neutrofil atau basofil untuk menghancurkan sel yang terinfeksi. Sel limfosit atau basofil ini akan menghancurkan sel terinfeksi dengan cara mencerna dan mengeluarkan enzim tertentu. Sel tubuh dan sel darah putih yang mati serta enzim yang dihasilkan inilah yang menyebabkan warna lendir menjadi kehijauan atau kekuningan.

Selain aktivitas sistem imun, penyebab lain dari perubahan warna lendir adalah kandungan udara. Udara kotor seperti asap kendaraan atau asap pabrik dapat menyebabkan lendir berwarna kehitaman.

Peradangan berlebih akibat infeksi atau karena kebiasaan mengorek hidung, juga dapat menyebabkan pembuluh darah rusak, akibatnya lendir merah karen bercampur darah.

Infeksi bakteri tertentu seperti Pseudomonas pyocyanea, yang merupakan bakteri gram negatif aerob obligat yang memiliki flagella polar, Jika menginfeksi saluran pernafasan, maka akan menghasilkan pigmen nonfluoresen yang berwarna kebiruan. Akibatnya lendir menjadi kebiruan, tetapi tidak semua lendir yang kebiruan merupakan hasil infeksi bakteri ini. Bisa jadi karena menghirup senyawa kimia yang berwarna biru.

Kamis, 17 September 2015

Jahe


Jahe memiliki nama ilmiah Zingiber officinale yang diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. Jahe merupakan tumbuhan yang memiliki akar rimpang. Jahe banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam bumbu masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada bagian ruas-ruas tengah.

Varietas
Jahe Kuning Besar (Jahe Gajah)
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe Kuning Kecil
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe Merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Kandungan Kimia
Dari 100 gr jahe yang diteliti, di dapat hasil sebagai berikut :
Bagian Jahe yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 97 %
·         Jumlah Kandungan Energi = 51 kkal
·         Jumlah Kandungan Protein = 1,5 gr
·         Jumlah Kandungan Lemak = 1 gr
·         Jumlah Kandungan Karbohidrat = 10,1 gr
·         Jumlah Kandungan Kalsium = 21 mg
·         Jumlah Kandungan Fosfor = 39 mg
·         Jumlah Kandungan Zat Besi = 2 mg
·         Jumlah Kandungan Vitamin A = 30 IU
·         Jumlah Kandungan Vitamin B1 = 0,02 mg
·         Jumlah Kandungan Vitamin C = 4 mg
Selain itu, jahe juga mengandung :
1.      Gingerol seperti limonene, 1,8 cincole, 10 dehydrogingerdione, 6 gingerdione,arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
2.      Volatile oil (minyak menguap), Non-volatile oil (minyak yang tidak menguap) dan pati.
3.      Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit, merupakan komponen yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
4.      Oleoresin termasuk dalam kelompok minyak yang tidak menguap yang terdapat pada jahe. Oleoresin yakni suatu unsur kimia pendukung yang memberikan rasa pahit dan pedas pada jahe. Pencapaian senyawa Oleoresin pada jahe sekitar 3 % namun tergantung dari jenis jahe, karena jahe ada yang memiliki persamaan dan perbedaan kandungan senyawa.

Manfaat
Menghangatkan Tubuh
Ramuan tradisional Indonesia, wedang (campuran jahe dan gula aren) dipercaya dapat menghangatkan tubuh dan masuk angin. Karena manfaatnya sering melihat penjual permen jahe dalam angkutan umum.

Melegakan pernafasan
Sifat hangat yang dihasilkan jahe dapat melegakan pernafasan seseorang yang terkena penyakit pernafasan seperti influenza dan bronchitis, bahkan sifat antiseptik jahe dapat menghambat pertumbuhan mikroba dalam saluran pernafasan.

Antibiotik dan Antiseptik
Jahe sering dipergunakan untuk menjaga luka agar tidak infeksi, sehingga luka lebih cepat kering. Konsumsi jahe yang tepat dapat menyembuhkan infeksi saluran pencernaan.

Anti Kanker
Hasil penelitian British Journal of Nutrition, BMC Complementary and Alternative Medicine, American Association for Cancer, dan Journal of Nutrition 2015, menyatakan bahwa bahan aktif dalam jahe memiliki sifat anti-angiogenik yang efektif menghentikan pertumbuhan dan membunuh sel-sel kanker di prostat, ovarium, dan kanker kolorektal.
Healthyandnaturalworld menyatakan bahwa jahe tidak mempengaruhi sel-sel lain seperti di tulang ataupun perut. Jenis rimpang ini juga disebut peneliti lebih efektif dari kemoterapi.

Merawat Kesehatan Kulit
Produksi minyak di kulit wajah dan produksi ketombe di kulit kepala dapat diatasi dengan sari jahe. Cairan atau sari jahe juga dapat digunakan seluruh tubuh. Sifat antiseptik jahe dapat menghambat pertumbuhna mikroorganisme dikulit, sehingga mengurangi resiko penyakit kulit dan bau badan. Namun harus hati-hati jangan sampai terkena mata dan alat kelamin, karena menimbulkan panas atau perih yang luar biasa, namun hal ini dapat diatasi dengan mencucinya.

Aplikasi
Secara umum, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 4 g jahe per hari, sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan lebih dari 1 g per hari.
Untuk penyakit dalam, jahe dapat dijadikan bahan konsumsi seperti bumbu masak, campuran minuman, atau dikonsumsi secara langsung (apabila menghendaki).
Untuk obat luar, seperti penyakit kulit seperti panu atau kurap, jahe dapat digosokkan secara langsung pada bagian yang sakit atau dapat juga dengan parutan jahe. Selain itu parutan jahe dapat digunakan sebagai antiseptik padaa luka. Namun apabila jahe digunakan untuk luka luar, akan menimbulkan sakit/perih sekaligus panas yang luar biasa.
Penggunaan jahe tidak hanya sebatas sebagai obat-obatan, namun dipakai sebagai bumbu masak khususnya untuk menghilangkan bau amis pada ikan atau daging. Dalam perkembangannya, jahe sudah banyak yang dibuat secara instan yang mudah digunakan, dan praktis tanpa harus mengolah jahe secara langsung terlebih dahulu.

Efek Samping
Penggunaan jahe kemungkinan aman bagi kebanyakan orang. Namun terdapat beberapa efek samping ringan yang mungkin ditimbulkan.
·         Konsumsi jahe pada saat kehamilan masih kontroversial, karena ada beberapa kekhawatiran bahwa jahe dapat mempengaruhi hormon seks janin. Sejumlah penelitian pada wanita hamil memberikan hasil, bahwa jahe dapat digunakan secara aman untuk morning sickness tanpa membahayakan bayi. Tetapi ada laporan keguguran janin saat berumur 12 minggu.
·         Tidak cukup diketahui tentang keamanan mengkonsumsi jahe selama menyusui. Jadi untuk tindakan yang paling aman adalah dengan tidak mengkonsumsinya.
·         Efek samping jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan
·         Hati-hati saat menggunakan jahe pada dosis tinggi pada penderita jantung, karena jahe dapat memperburuk kondisi jantung tertentu.


Sumber:





Selasa, 15 September 2015

Studi: Minyak Zaitun Berkhasiat Turunkan Risiko Kanker Payudara

Sebuah studi berskala kecil terhadap sekelompok perempuan di Spanyol menunjukkan bahwa diet "yang terkait dengan risiko kanker payudara yang relatif rendah."
Studi tersebut memantau 4.282 perempuan dengan usia rata-rata 60-an akhir, dibagi dalam dua kelompok. Mereka dibeli dua variasi diet Mediterania, diet yang sarat dengan buah, kacang-kacangan dan sayur-sayuran dengan porsi kecil ikan, daging rendah lemak, keju dan minuman anggur (wine). Satu kelompok diberi suplemen berupa minyak zaitun berkualitas tinggi, sementara kelompok lainnya diberi suplemen berupa kacang.
Minyak zaitun berkualitas tinggi (extra virgin) diyakini sehat karena dibuat tanpa bahan kimia ataupun proses yang dapat mengurangi khasiatnya.
"Sejumlah mekanisme biologis dapat menjelaskan khasiat anti kanker minyak zaitun berkualitas tinggi," menurut para pelaku studi.
Mulai 2003, kelompok yang diberi minyak zaitun diberi 1 liter per minggu, dan kelompok yang diberi kacang menerima 15 gram kacang kenari, 7,5 gram buah badam dan 7,4 gram kacang kemiri.
Mereka yang diberi minyak zaitun menunjukkan risiko kanker payudara yang 68 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya.
"Pola diet Mediterania telah menarik perhatian karena secara historis, tingkat kanker payudara lebih rendah di negara-negara Mediterania daripada di negara-negara Eropa Utara atau Tengah, ataupun Amerika Serikat," menurut pelaku studi.
Walaupun begitu, studi dipimpin para ilmuwan di Universitas Navarra di Pamplona, Spanyol ini, memiliki sejumlah keterbatasan.
Para perempuan yang menjadi obyek studi tadinya direkrut bagi studi untuk mempelajari dampak diet Mediterania pada penyakit jantung. Para pelaku studi juga mengatakan mereka tidak dapat menetapkan apakah minyak zaitun menjadi pemicu hasil tersebut, ataukah diet Mediterania secara keseluruhan yang menjadi penyebab menurunnya risiko kanker payudara.
Para ilmuwan mengatakan hasil studi "menunjukkan khasiat [diet Mediterania] yang ditambah dengan suplemen [minyak zaitun] dalam mencegah kanker payudara." Mereka menambahkan, "Pencegahan merupakan strategi paling jitu melawan kanker."
Kanker payudara adalah kanker paling mematikan kedua di AS, dengan 232.000 orang didiagnosa tahun ini, menurut American Cancer Society. Kanker ini diperkirakan akan menelan 40.000 korban.

Sumber:
http://www.voaindonesia.com

Selasa, 08 September 2015

Menonton TV Secara Maraton Dapat Mematikan

 
Duduk terlalu lama dalam sehari untuk menonton televisi memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat emboli paru, yaitu penyumbatan mendadak di salah satu arteri paru-paru.
Menonton sejumlah film atau episode televisi sekaligus memang sudah menjadi hobi yang mengasyikkan bagi banyak orang. Tapi Anda harus hati-hati karena sebuah penelitian baru di Jepang menemukan bahwa menonton televisi terlalu lama bisa membunuh Anda.
Studi selama 18 tahun yang melibatkan lebih dari 86.000 orang ini mengungkapkan bahwa mereka yang duduk terlalu lama dalam sehari untuk menonton televisi memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat emboli paru, yaitu penyumbatan mendadak atau gumpalan darah di salah satu arteri paru-paru.
Menurut Mayo Clinic, dalam banyak kasus emboli paru disebabkan oleh penggumpalan darah yang mengalir ke paru-paru, sebagian besar dari kaki tetapi sesekali dari bagian tubuh lain juga.
Masalah kesehatan lain yang telah dikaitkan dengan duduk terlalu lama termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker.
Menurut riset terbaru ini, orang yang menonton televisi lebih dari lima jam sehari berisiko dua kali lipat mengalami emboli paru yang fatal dibandingkan mereka yang menonton dengan rentang hanya 2,5 jam.
Menurut penulis utama studi ini, Toru Shirakawa, yang juga peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Osaka di Jepang, sebaiknya kita tidak hanya duduk saja saat menonton televisi dalam rentang waktu lama. Selingi dengan berjalan di tempat atau berdiri. Selain itu, jangan lupa minum agar terhindar dari dehidrasi.
Di samping aktivitas menonton televisi, bermain game komputer terlalu lama juga disebutnya berkaitan dengan kematian akibat emboli paru.
Temuan ini dipresentasikan dalam kongres tahunan European Society of Cardiology di London.
Sumber :
http://www.voaindonesia.com

Tingkat Keselamatan Bayi Prematur di AS Meningkat

Bayi yang lahir sangat prematur memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup tanpa masalah kesehatan yang signifikan, walaupun prospeknya masih belum menjanjikan bagi bayi yang lahir sangat dini, empat bulan lebih awal. Pada tahun 1993, hanya 6 persen bayi dalam studi yang lahir setelah 22 minggu kehamilan dapat bertahan hidup. Tingkat keselamatan tersebut hanya meningkat tipis, menjadi 9 persen, pada 2012. Dari 1.550 bayi yang lahir pada minggu ke-22 dalam studi yang menghimpun 20 tahun data ini hanya 99 yang bertahan hidup hingga dapat dibawa pulang meninggalkan rumah sakit, dan hanya 5 di antara mereka hidup normal tanpa menderita komplikasi.
Riset ini menggarisbawahi pentingnya bayi bertahan di kandungan ibu. Di antara bayi prematur yang lahir setelah 27 minggu, tingkat keselamatan meningkat dari 29 persen pada tahun 1993 menjadi 47 persen tahun 2012.
Peningkatan ini didorong oleh kemajuan dalam bidang medis, termasuk lebih banyaknya kelahiran bayi dengan operasi Cesar yang lebih dapat melindungi bayi dari infeksi, metode-metode baru untuk membantu pernapasan bayi prematur tanpa menggunakan ventilator, dan memberikan perempuan steroid sebelum kelahiran untuk membantu pertumbuhan paru-paru bayi, menurut riset.

"Temuan-temuan ini sangat menjanjikan. Kami mencatat kemajuan," ujar Dr. Barbara Stoll, penulis utama studi dan kepala departemen pediatri di fakultas kedokteran Emory University di Atlanta.
Studi ini diterbitkan di Journal of the American Medical Association edisi terbaru.
Para peneliti meninjau catatan medis rumah sakit dari tahun 1993 hingga 2012 berupa hampir 35.000 kelahiran prematur di 26 pusat studi yang berpartisipasi dalam jaringan riset National Institutes of Health. Dengan demikian, hasilnya mungkin tidak mencerminkan kecenderungan di rumah sakit jenis lain.
Termasuk dalam studi, bayi yang lahir setelah 22 hingga 28 pekan kehamilan, dengan berat sekitar 14 ons (0,4 kilogram) hingga 48 ons (1,4 kilogram). Kehamilan yang normal berlangsung 39 hingga 40 minggu.
Di antara bayi-bayi prematur yang lahir tahun 1993, 70 persen selamat hingga keluar dari rumah sakit, yang dalam banyak kasus bisa mencapai berbulan-bulan setelah kelahiran. Tahun 2012, tingkatan tersebut meningkat hingga mencapai 79 persen.
Kemampuan untuk bertahan hidup tanpa komplikasi meningkat hingga 2 persen setiap tahunnya bagi bayi yang lahir antara minggu ke-25 hingga 28 kehamilan, dan tahun 2012 lebih dari setengah jumlah bayi prematur yang lahir setelah lebih dari 28 pekan di kandungan bertahan hidup sampai keluar dari rumah sakit tanpa komplikasi berarti.
Komplikasi serius yang dapat mengancam bayi prematur termasuk di antaranya infeksi, pendarahan di otak, radang di retina yang dapat menyebabkan kebutaan, radang usus kronis dan masalah dengan paru-paru.
Banyak di antara bayi yang lahir dengan paru-paru yang belum berkembang dan memerlukan perawatan oksigen ataupun mesin bantuan pernapasan kemudian menderita bronchopulmonary dysplasia.
Tajuk rencana JAMA menyebut catatan dari riset tersebut sebagai kemajuan yang penting, namun belum ada "terapi terobosan" yang akan dikembangkan dalam tahun-tahun ke depan untuk membantu bayi-bayi prematur bertahan hidup untuk kemudian dapat tumbuh dengan sehat.
"Harus ada komitmen lebih lanjut untuk menghasilkan lebih banyak kemajuan dalam dekade-dekade mendatang," ujar Dr. Roger Soll, seorang spesialis di University of Vermont, dalam tajuk rencana tersebut.

Sumber: http://www.voaindonesia.com

Senin, 07 September 2015

Tips Lambung Sehat

Dalam sistem pencernaan, lambung merupakan organ tempat penyimpanan makanana sementara sebelum diserap oleh usus. Bukan hanya menyimpan, lambung juga berperan dalam mencerna makanan dengan cara menghasilkan asam lambung serta enzim yang berperan khas mencerna komposisi kimia makanan.

Dalam pencernaan manusia, peran lambung sangat vital. Sebab lambung merupakan indikator sehatnya sistem pencernaan. Apabila lambungnya sehat, maka sistem pencernaan keseluruhan akan sehat. Sebagai contoh, jarang sekali ada orang yang memiliki penyakit usus, kecuali mereka memiliki penyakit lambung.

Bagaimana cara menjaga kesehatan lambung ?
Menurut para ahli kesehatan, hanya ada dua cara menjaga kesehatan lambung, yaitu dengan makan secara teratur dan terutama mengkonsumsi makanan sehat. Namun apabila makan secara teratur tidak diimbangi dengan makanan sehat, tentu hal ini tidak akan menjaga kesehatan lambung kita. Sebagai contoh, saya termasuk orang yang tidak teratur dalam makan, kadang satu, dua, atau tiga kali sehari, dengan tidak memperhatikan waktu. Tetapi saya merasa bahwa saya sehat.

Bagaimana ciri lambung sehat?
Mungkin tips ini dapat membantu pembaca mengetahui lambung yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi kopi hitam dingin atau buah yang agak masam (jeruk misalnya) waktu pagi sebelum sarapan. Apabila dengan mengonsumsi buah agak masam atau kopi hitam kita tidak merasakan sakit, berarti lambung kita sehat. Apabila kita merasa sakit, berarti lambung kita tidak sehat.

Makanan apa yang harus kita konsumsi dan kita hindari ?
Sebagian besar penyakit disebabkan oleh makanan. Maka untuk menjaga lambung serta tubuh yang sehat, sudah tentu kita harus mengonsumsi makanan alami yang sehat pula, terutama sayuran dan buah-buahan.
Makanan yang sulit dicerna seperti cokelat, keju, kue dengan krim, gorengan dan makanan dengan kadar lemak tinggi juga harus di hindari. Makanan ini akan membuat sistem pencernaan bekerja ekstra, sehingga akan memperlama pengosongan lambung dan akan menghasilkan lebih banyak asam.
Namun, makanan yang harus paling dihindari adalah makanan instan atau olahan.  

Pendapat yang Perlu Diuji Kebenarannya
Bukan berarti saya meragukan keilmuan seorang ahli kesehatan (dokter) dalam bidang kesehatan. Namun kadang ada pendapat yang perlu kurang objektif atau ilmiah, karena berbeda bukti empiris.
Dalam beberapa sumber, seorang dokter mengatakan bahwa untuk menjaga agar lambung tetap sehat harus menghindari makanan seperti pedas, asam, buah, sayur, singkong, talas, jagung, ubi, dan lain-lain, yang menurut saya justru makanan itu menjaga kesehatan lambung. Apabila lambungnya tidak sehat, mungkin makanan itu harus dihindari.

Makanan Pedas dan asam harus dihindari. Mengonsumsi makanan pedas seperti cabai dapat melukai atau mengiritasi lambung. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tergantung dari kadarnya. Apabila kadarnya terlalu banyak, tentu dapat merusak. Tetapi apabila kadarnya sesuai justru akan membantu menjaga kesehatan lambung, sebab cabai yang dikonsumsi dengan kadar yang sesuai, justru akan memelihara kesehatan lambung, bahkan dapat mengobati penyakit lambung.
Makanan lain yang disebutkan di atas, seperti sayur, buah, dan umbi-umbian, justru harus dikonsumsi untuk menjaga kesehatan kita.


Lambung yang sehat merupakan indikator pencernaan yang sehat, pencernaan yang sehat merupakan indikator tubuh yang sehat. Jadi kalau kita ingin memiliki tubuh sehat, mulailah perhatikan apa yang akan menjadi isi lambung kita. Semoga bermanfaat!


Sumber:

Sabtu, 05 September 2015

Herbal

Dalam dunia pengobatan, Istilah Herbal memiliki makna yang luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagiannya yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat. Herbal di kenal juga sebagai tanaman obat yang salah satu, sebagian, atau seluruh bagiannya mengandung zat atau bahan yang berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif. Bagian yang dimaksud bisa daun, batang, akar, umbi, buah atau bunga. Di dalam herbal atau tanaman obat itu terdapat kumpulan zat-zat yang memiliki beberapa efek farmakologi karena komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman obat itu bersifat konstruktif yaitu bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh.
Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, bawang putih, kurma, jintan hitam (Habbatussauda), dsb. Yang berasal dari hewan (hewani) diantaranya Teripang (Gamat), madu, propolis, minyak ikan hiu, serangga, reptil, dsb.
Dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang semakin pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka semakin membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alaminya telah menyediakan obat yang manjur untuk segala penyakit. Obat-obatan itu tidaklah sulit dicari dan beda dengan obat dari bahan kima sintetis, yang lambat laun akan menimbulkan efek samping pada tubuh kita.
Walaupun ekstrak tanaman herbal sudah banyak di pasarkan dan Indonesia merupakan negara yang kaya tanaman herbal, masyarakat Indonesia masih menggunakan obat sintetis sebagai alternatif untuk pengobatan. Efek obat sintetis yang dapat langsung terasa, berbeda dengan obat herbal yang efeknya tidak langsung terasa, menjadi alasan masih banyaknya penggunaan obat sintetis. Tumbuhan herbal yang semakin sulit ditemukan, terutama di kota-kota besar, dan repotnya menyediakan ramuan herbal juga menjadi faktor masih kurangnya penggunaan herbal. Namun, tentu yang menjadi faktor utama adalah masih minimnya pemahaman tentang herbal itu sendiri.